Pendidikan merupakan sebuah kepentingan untuk bangsa dan negara ini. Pendidikan juga merupakan suatu proses untuk membentuk generasi pemuda yang berkualitas. Indonesia merupakan negara berkembang, akan tetapi mutu pendidikan di Indonesia masih saja tertinggal jauh dan memiliki masalah dalam dunia pendidikan. Inti dari sistem pendidikan guna untuk mencapai tujuan pendidikan nasional di seluruh negara dan bangsa.

Saat ini pendidikan di Indonesia masih saja tertinggal jauh dan krisisnya mutu dalam pendidikan. Pendidikan yang rendah merupakan suatu akibat atau akar yang  mengakibatkan dapat menghambat keterampilan dan kemampuan generasi dalam melakukan  bidang pendidikan, guna untuk meningkatkan pembangunan bangsa di berbagai bidang lainnya. Faktor atau penyebab kurang berkembangnya kualitas pendidikan, yaitu pemerataan akses pendidikan. seperti, sarana-sarana pendidikan yang kurang nyaman, jalan menuju sekolah yang sangat memperihatinkan dan bangunan sekolah yang tidak kokoh.

Dua ruangan kelas di sekolah SMPN Cirebon ambruk setelah diterjang oleh angin kencang dan hujan. Mengakibatkan  puluhan murid dan beberapa guru tertimpa kayu-kayu dan mengalami luka berat dan ringan. Setelah ditelusuri ternyata atap sekolah tersebut sudah lama tidak direnovasi dari awal dibangun pada tahun 1992. Hal itu membuktikan kurangnya perhatian dari dinas pendidikan terhadap sekolah.

Seharusnya di zaman yang sangat maju dengan teknologi dan alat-alat yang canggih kejadian itu tidak akan terjadi. Namun, kenyataannya masih ada bangunan sekolah yang tidak diperhatikan oleh dinas pendidikan, khususnya sekolah-sekolah yang ada di daerah pelosok. Mengakibatkan para siswa dan guru merasa khawatir dan tidak nyaman saat belajar. Karena, bangunan sekolah yang telah tua dan rapuh.

Perbedaan sekolah di kota dan sekolah yang ada di daerah pelosok sangat jauh berbeda. Sekolah-sekolah yang ada di kota mendapatkan sarana-sarana yang nyaman dan baik. Sedangkan, sekolah-sekolah di daerah pelosok tidak mendapatkan hal tersebut. Betapa mirisnya, pendidikan di Indonesia ini belum berjalan dengan baik. Apakah sarana-sarana pendidikan hanya untuk anak-anak yang mampu dalam ekonomi? Apakah anak-anak yang miskin tidak pantas mendapatkan sarana pendidikan yang layak?

Para siswa di sekolah kota sangat nyaman mengikuti pembelajaran tanpa menghawatirkan terjadinya kejadian seperti, ambruknya atap sekolah dan lain-lain. Akan tetapi, sebaliknya para siswa di daerah pelosok dengan semangat belajar yang mereka punya, merasa khawatir saat proses pembelajaran tiba-tiba atap sekolah ambruk dan menimpa mereka. Hal itu dapat menimpa mereka bahkan bisa jadi merenggut nyawa mereka secara tiba-tiba.

Sekolah di desa pelosok pun melakukan pembelajaran di sekolah yang bangunannya terbuat dari daun rumbia dan kayu. Akibatnya, para siswa belajar merasakan kepanasan. Karena, sinar matahari yang dapat menembus melalui sela-sela lubang yang ada di dinding dan atap sekolah. Begitu pula ketika hujan, mereka kebasahan serta harus mencari tempat untuk berteduh. Hal itu terjadi, karena kurangnya perhatian dari dinas pendidikan kota terhadap sekolah-sekolah yang terletak di pelosok daerah, sehingga sekolah tersebut tidak memiliki dana untuk merenovasi bangunan sekolah dan tidak mendapatkan fasilitas dan sarana-sarana yang baik.

Bukan hanya itu, para siswa dan siswi menuju sekolah juga harus melewati jalan yang berbahaya. Seperti, menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu, menyeberangi sungai dengan melewati jembatan yang terbuat dari satu tali yang besar dan memegang pada bambu besar. Apabila jembatan tersebut tidak diperbaiki, kemungkinan besar dapat membahayakan diri para siswa tersebut. Hal itu jauh berbeda dengan pelajar di kota, yang mana sekolah di kota memiliki kendaraan untuk menjemput dan mengantar para siswa pergi serta pulang dari sekolah.

Inilah pemerataan yang terjadi di Indonesia, yang hanya berlaku pada sekolah-sekolah di perkotaan. Sedangkan, sekolah di pedesaan di acuhkan. Semua itu, mengakibatkan siswa di pedesaan mengalami keterbelakangan dan keterlambatan dalam pelajaran. Walaupun dengan keterbatasan sarana pendidikan, mereka masih memiliki semangat belajar yang bergejolak dalam diri-diri mereka.

Dinas pendidikan harus segera menindak lanjuti dan mensurvei sekolah-sekolah yang ada di desa terpencil dan terluar itu, serta memperbaiki dan menyediakan sarana-sarana pendidikan yang bermutu dan kendaraan yang nyaman. Agar pendidikan di Indonesia ini semakin berkembang, baik pendidikan sekolah di kota maupun pendidikan sekolah yang ada di desa terpencil dan terpelosok.

Apabila pendidikan di negeri ini bermutu dan baik, pasti negara ini akan maju. Semua itu akan berguna untuk bangsa dan negara ini. Karena, pendidikanlah yang membentuk para penerus bangsa ini dalam memperjuangkan dan memajukan negara Indonesia ini kelak dengan menggunakan ide-ide cemerlang dan keahlian di dalam diri mereka di masing-masing bidang.

Oleh: Saidah Marifah Mz, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo Semarang. Wasekum PTKP HMI Komisariat FITK Korkom Walisongo Semarang.