Hakikat Makna Pancasila: Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Dan Pemersatu Bangsa Indonesia

Oleh : Saidah Marifah Mz, Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo Semarang.

 


PANCASILA merupakan dasar atau asas ideologi Negara Indonesia. Nama pancasila ini terdiri dari dua kata dari sansekerta. Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut I.R Soekarno Pancasila adalah isi rohani atau ruh bangsa indonesia yang turun temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Oleh karena itu, pancasila bukan hanya falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa indonesia.

Konsekuensinya Indonesia bukanlah negara sekuler atau negara yang memisahkan antara agama dan negara. Di beberapa sudut negara kebangsaan indonesia yang berpancasila juga bukan negara agama (paham Theokrasi) atau yang disebut negara yang tidak berasaskan atas agama tertentu. Pada hakikatnya Negara Pancasila ialah negara yang berketuhanan YME. Oleh karena itu, makna negara kebangsaan indonesia yang berasaskan Pancasila adalah kesatuan integral dalam kehidupan bangsa dan negara serta memiliki sifat kebersamaan, kekeluargaan, dan keagamaan.

Pancasila kini mulai terpinggirkan oleh ukuran pergaulan kebangsaan. Hal itu disebabkan oleh adanya beberapa kalangan yang membincangkan kembali relevansi pancasila dengan kondisi bangsa saat ini, bahkan seolah-olah Pancasila hanyalah seretentan kata-kata mati yang tak memiliki makna dan nilai. Pencasila tidak lagi menjadi asas dan sumber dari tindak-tanduk anak bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal itu hanya menjadi perwujudan keinginan atas keberlangsungan bangsa ini ke depannya tanpa memikirkan konsekuensi apa yang didapatkan dari tingkah semenah-menah itu.

Cara menghindari segala keburukan yang ada, maka dari itu marilah kita pahami terlebih dahulu apa hakikat makna dari pancasila tersebut. Selain maknanya, dalam pancasila juga terdapat lima sila yang memiliki makna yang luar biasa yang harus dipahami dengan matang. Jika kita paham dengan hakikat makan pancasila, maka kita akan bisa mengetahui dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa adanya kekeliruan dan kesesatan.

Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila juga merupakan pedoman bagi kita untuk berbangsa dan bernegara. Pancasila terdiri dari 5 sila yang mempunyai makna lambang sendiri-sendiri. Lima sila itulah yang dijadikan sebagai landasan fundamental. Setiap sila itu memiliki makna yang berbeda-beda dan memiliki solusi dari permasalahan yang ada di Indonesia. Dalam kehidupan, pendidikan pancasila sudah diajarkan sejak di bangku sekolah dasar (SD). Maka dari itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang baik harus bisa memahami dan mengamalkan makna dari lima sila yang menjadi pondasi hidup, yaitu Pancasila.

Mengupas Makna Lima Sila Pancasila Secara Gamblang.

Sila – sila dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, ; yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berdab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Makna sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu:

Bermakna bentuk keyakinan berawal dari kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan, setiap warga negara beragama dan menyakini adanya Tuhan serta perilakunya harus mencerminkan nilai-nilai ketuhanan dan adanya  kebebasan bagi warga negara dalam memeluk agama sesuai dengan keyakinan, dan toleransi antar umat beragama.

Makna sila kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”, yaitu:

Makna sila kedua ini mengandung cita-cita kemanusiaan yang lengkap bersumber dengan hakikat manusia. warga negara Indonesia haruslah memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dan peduli sesama warga yang lain. Agar timbullah suasana kekeluargaan yang mendalam didalam Negeri ini yang bebas dari perselisihan dan bentrokan antar warga negara Indonesia.

Menjadi warga negara yang memiliki nilai keadilan yang selalu membela kebenaran dan tak pernah takut melawan segala kebohongan yang ada di muka bumi ini. Serta selalu menjaga kepercayaan orang lain dan selalu bersikap ramah tamah dalam bermasyarakat.

Makna sila ketiga “Persatuan Indonesia”, yaitu:

Bermakna bahwa warga negara Indonesia harus bersatu walaupun terdapat banyak perbedaan. Perlu dipahami bahwa perbedaan itu bukanlah hal yang menjadikan negara Indonesia ini terpecah belah, akan tetapi dengan perbedaan itulah yang menajadikan negara Indonesia ini menjadi lebih kuat dalam menghadapi segala masalah yang ada di dalam negara ini.

Indonesia, salah satu negara yang memiliki perbedaan antara, suku, ras, budaya, bahasa, bahkan agama. Semua itu merupakan ketetapan-Nya yang harus dijaga dengan baik. Seperti dalam slogan Indonesia Bhineka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tapi tetap satu.

Makna sila keempat “Kemasyarakatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan Perwakilan”, yaitu:

Bermakna bahwa warga negara Indonesia hidup dibawa segala kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dengan kebijaksanaan yang dilakukan secara musyawarah oleh para pemimpin yang telah dipilih rakyat untuk menjadi wakil dari suara-suara masyrakat lainnya.  Dalam sila keempat ini juga menunjukkan bahwa negara Indonesia sangat menjungjung tinggi sistem demokrasi yaitu pemilihan yang dipilih oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem demokrasi itu dikemukan oleh Abraham Lincoin.

Makna sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, yaitu:

Bermakna bahwa dalam kehidupan Indonesia, rakyat mengharap keadilan. Tentunya keadilan di bangsa Indonesia ini. Adanya sila ini untuk mewujudkan keadilan yang hakiki di tengah masyarakat. Hendaklah bagi warga negara selalu memperjuangkan keadilan di lingkungan masyarakat, agar terciptanya lingkungan adil dan makmur.

Itulah makna dari lima sila pancasila yang harus dipahami dengan baik dan jelas.

Makna Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, (menurut Daroeso dan Suyahmo, (1991: 26), berarti Pancasila dapat menghidupkan bangsa Indonesia. Artinya nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila itu dapat memberikan semangat, pendorong, motivasi kepada bangsa Indonesia dalam memperjuangkannya melawan segala rintangan dan hambatan termasuk penjajah, yang akhirnya bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945. (Indonesia Baru: Empat Konsesus Satu Dasar Berbangsa dan Bernegara Indonesia, (Yoyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm. 71)

Kelima sila itu merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan itulah mengapa pancasila sebagai jiwa atau ruh bangsa Indonesia ini.



Makna Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia



Dengan menggunakan Pancasila sebagai dasar  Negara dan falsafah hidup bangsa, maka persatuan dan kesatuan bangsa akan bertambah kukuh dan kuat karena masing-masing sila bukan hanya dapat diterima, melainkan juga mendapat menimbulkan semangat persatuan di kalangan berbagai golongan dan suku bangsa di Indonesia ini. (Indonesia Baru: Empat Konsesus Satu Dasar Berbangsa dan Bernegara Indonesia, (Yoyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm. 78).

Bangsa Indonesia yang kaya akan aneka ragam suku, ras, bahasa, budaya bahkan agama lah yang menjadikan pemersatu antar warga negara Indonesia. Walaupun banyak perbedaan negara Indonesia ini telah memiliki pedoman dan landasan yang sam yaitu Pancasila. Itulah menyatukan segala perbedaan tadi bersatu dengan teratu, adil dan indah.

Saran dari penulis, marilah kita menjadi warga negara yang baik. Khususnya untuk para generasi muda, hendaklah memahami makna sila-sila yang menjadi pondasi dan pedoman hidup, agar bisa diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Waha generasi muda teruslah belajar dengan sungguh, karena kita masih memiliki perjalanan panjang yang akan terus membawa negara ini menjadi negara yang maju dan tertib.

“Pemuda lah Penentu Utama dari Kemajuan untuk Bangsa Indonesia”