Adzan menurut bahasa berarti pengumuman, pemberitahuan dan seruan. Pengumuman untuk mengingatkan dan memberitahukan kepada seluruh umat islam bahwa waktu shalat telah tiba. Adzan secara istilah berarti seruan yang menandai masuknya shalat lima waktu dan dilafadzkan dengan lafadz-lafadz tertentu, lafadz adzan itulah yang menjadi tanda bagi seluruh umat muslim untuk mendirikan shalat.
Apabila adzan telah
dikumandangkan oleh mu’adzin, maka seluruh umat islam harus menghentikan segala
aktivitas seperti bekerja, belajar, makan dan lain–lain untuk menjawab
panggilan adzan dan bergegas ke tempat shalat atau masjid untuk mendirikan
shalat, akan tetapi suara adzan itu dikalahkan oleh adanya teknologi yang
semakin canggih, contohnya handphone atau sebutan akrabnya android. Dalam
android itu terdapat banyak aplikasi sosial media yang sangat menggiurkan dan
membuat banyak orang terlena.
Akibat
dari perkembangan teknologi yang semakin canggih adalah memperdayai masyarakat
dan membuat mereka menghabiskan waktu dengan memainkan jari jemari mereka di
keybord android mereka, sehingga membuat segala kegiatan yang dulu dilakukan
secara manual, kini bisa dilakukan secara online sembari duduk manis di rumah.
Contoh, belanja online, berkomunikasi online, diskusi online, belajar online,
game online, pesan makan dan minum online. Bahkan, ada juga sebutan ngakak/tawa
online.
Dalam
perkembangan teknologi ini ada manfaat dan ada kerugian. Manfaatnya ialah
masyarakat dapat menghasilkan wawasan yang luas, efesien waktu dan tenaga,
komunikasi jarak dekat bahkan jauh, menguasai bahasa asing, kemandirian,
pendidikan, dan hiburan. Sedangkan, kerugian dari berkembangnya teknologi salah
satunya adalah lupa akan kewajiban sebagai muslim untuk menyembah Tuhan-Nya.
Contoh, masyarakat enggan beranjak dari tempat duduknya hanya untuk memainkan
jari-jemarinya pada layar handphone mereka. Bahkan, suara adzan pun terabaikan
oleh suara notifikasi-notifikasi handphone. Na’udzubillah…
Mayoritas
hal ini terjadi dikalangan para pemuda. Mereka seperti terhipnotis dengan
kecanggihan teknologi zaman sekarang yang membuat mereka selalu terpaut.
Bahkan, betah dan rela terikat dengan segulungan kabel (Cas HP), handphone yang
disambungkan pada stopkontak. Bahkan, ketika suara adzan telah dikumandangkan
oleh mu’adzin, mereka masih saja duduk sambil memainkan handphone mereka..
Hal
itu tidak asing lagi dipenglihatan masyarakat khususnya para pemuda. Ketika
notifikasi pada handphone berdering dengan sangat cepat benda itu dipegang dan
dibuka, akan tetapi apabila suara adzan telah dikumandangkan dengan amat keras,
mereka masih saja enggan beranjak dan melepaskan HP dari genggaman tangan.
Seakan-akan, suara adzan itu bagaikan angin yang lewat saja. Ahh..sungguh
mirisnya, lafadz-lafadz adzan yang indah nan merdu kalah dengan notifikasi
handphone yang penuh dengan urusan duniawi. Bahkan, tidak akan pernah bisa
memberikan manfaat dan pahala bagi kita di dunia dan di akhirat kelak.
Sungguh
memprihatinkan, suara notifikasi hanphone lebih diproritaskan oleh masyrakat
(pemuda/pemudi) dari pada suara adzan, yang hakikatnya membuat kita merasakan
kenyamanan dan ketenangan pada saat mendengarkannya. Suara notifikasi handphone
tersebut telah membuat mereka menunda-nunda segala kebutuhan dan kewajiban
diri. Contoh, sering kali hal itu membuat para pemuda menunda-nunda makan,
menunda-nunda shalat bahkan mengabaikan panggilan orang tua.
Sadarlah…segala
teknologi yang canggih (suara notifikasi hanphone) itu hanyalah buatan manusia
semata yang merupakan kenikmatan hakikatnya manusia itu juga diciptakan
oleh Allah SWT. Sedangkan suara adzan merupakan lafadz-lafadz suci yang Allah
turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril. Gunakanlah
dan manfaatkanlah kemajuan teknologi dan internet dengan baik dan secukupnya.
Janganlah mengorbankan waktumu, umurmu hanya untuk berkutat dengan benda mati
tersebut.
Wahai
pemuda…janganlah terlena dengan segala kenikmatan yang ada di bumi ini, karena
semua itu hanyalah fatarmogana yang tak akan pernah memberikan kenikmatan yang
sesungguhnya
0 Komentar